POWER LINE COMMUNICATION
PENGERTIAN
Power line komunikasi atau daya pembawa line (PLC), juga dikenal sebagai garis Power Digital Subscriber Line (PDSL), komunikasi induk, telekomunikasi listrik line (WBP), daya jaringan line (PLN), atau Broadband lebih dari Power Lines (BPL) adalah sistem untuk membawa data pada konduktor juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik .
daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan tinggi, yang didistribusikan melalui tegangan menengah, dan digunakan di dalam gedung pada tegangan rendah. Powerline komunikasi dapat diterapkan pada setiap tahap. Kebanyakan teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, tempat kabel), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan distribusi dan kabel tempat). Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal, yang memerlukan beberapa PLC teknologi yang akan digunakan untuk membentuk jaringan yang sangat besar.
PERANGKAT PLC
Perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam merealisaikan jaringan akses PLC yaitu Base Station, Modem, Repeater, dan Gateway. Base Station dan Modem adalah perangkat dasar dari sistem PLC. Tugas utama dari perangkat dasar adalah persiapan sinyal dan konversinya yang untuk selanjutnya ditransmisikan melalui kabel listrik dan akan ditangkap di penerima.
overview jaringan plc.jpg
· Medium-voltage master (MM) : perangkat yang menghubungkan jaringan backbone dengan MV-PLC.
· Medium-voltage slave (MS) dan low-voltage master (LM) : perangkat yang mengubah sinyal antara LV-PLC dan MV-PLC.
· Low-voltage slave (LS) : perangkat yang mengubah sinyal antara LM dan perangkat user di rumah.
· Repeater (Re) : perangkat yang menguatkan sinyal antar modem MV-PLC
Berikut ini penjelasan fungsi dari masing-masing perangkat PLC :
* Modem
fungsi dari modem plc.jpg
Sebuah Modem PLC merupakan alat dasar komunikasi data yang digunakan oleh pengguna melalui media transmisi kabel listrik. Pada sisi pengguna ada beberapa standard interface yang dapat digunakan, misalnya Ethernet USB dan RG45. Pada sisi lainnya Modem PLC ini dihubungkan dengan kabel listrik yang menggunakan metode kopling khusus sehingga dapat menginjeksikan sinyal data ke media kabel listrik dan dapat diterima di sisi penerima.
Kopling tersebut berguna untuk memastikan pemisahan listrik dengan aman dan juga berguna sebagai high pass filter yang memisahkan sinyal komunikasi diatas frekuensi 9 kHz dari frekuensi daya listrik 50 atau 60 Hz. Untuk mengurangi emisi elektromagnetik dari saluran listrik, kopling tersebut bekerja diantara 2 fasa pada area akses dan antara sebuah fasa dan pada konduktor yang netral di area dalam rumah. Modem PLC ini melakukan semua fungsinya pada layer fisik termasuk modulasi dan pengkodean. Data link juga dilakukan pada Modem PLC ini termasuk MAC dan LLC sublayer
* Base Station
fungsi dari base station.jpg
Sebuah Base Station PLC menghubungkan sistem akses dari PLC ke jaringan backbone. Base Station ini merealisasikan hubungan antara jaringan komunikasi backbone dan media transmisi kabel listrik. Namun, Base Station tidak menghubungkan perangkat pengguna secara sendiri, tetapi dapat menyediakan jaringan komunikasi multiple, seperti xDSL, SDH untuk koneksi jaringan kecepatan tinggi, WLL untuk koneksi wireless, dan lainnya. Dengan cara ini, sebuah Base Station dapat digunakan untuk merealisasikan hubungan dengan jaringan Backbone menggunakan teknologi komunikasi yang bervariasi.
Biasanya Base Station mengontrol jaringan akses PLC. Namun, realisasi dari jaringan kontrol atau fungsi khususnya dapat direalisasikan dalam cara terdistribusi. Pada kasus khusus setiap Modem PLC dapat mengambil alih kontrol sebuah jaringan operasi dan perealisasian hubungan dengan jaringan backbone
* Repeater
Dalam beberapa kasus, jarak antara pengguna PLC yang ditempatkan di jaringan layanan low-voltage dan Base Station terlalu jauh untuk saling terhubung. Agar dapat terealisasi maka dibutuhkan beberapa Repeater. Repeater berfungsi membagi jaringan menjadi beberapa segmen, dan dapat mengubah jangkauan yang dapat dicakupi oleh jaringan sistem PLC. Segmen atau tingkatan pada jaringan dipisah dengan menggunakan frekuensi yang berbeda-beda. Cara kerjanya yaitu Repeater menerima sinyal transmisi pada frekuensi f1, dikuatkan dan diinjeksikan ke jaringan namun dalam bentuk frekuensi f2. Namun, Repeater tidak mengubah isi dari informasi yang ditransmisikan.
fungsi dari repeater.jpg
* Gateway
Ada 2 pendekatan untuk koneksi yang dapat dilakukan oleh pengguna PLC melalui soket dinding ke jaringan sistem PLC:
1. Direct connection, yaitu koneksi langsung
2.
koneksi pengguna menggunakan gateway.jpg
Indirect connection over a Gateway, yaitu koneksi melalui Gateway Pada kasus pertama, Modem PLC langsung dihubungkan ke seluruh jaringan Low-voltage dan juga langsung terkoneksi ke Base Station. Tidak ada pembagian antara area outdoor dan indoor, dan sinyal komunikasi ditransmisikan melalui unit Power meter. Namun, layanan pada jaringan Power Supply indoor dan outdoor sangatlah berbeda, yang dikarenakan masalah tambahan lain yaitu karakteristik dari saluran transmisi dan masalah kesesuaian elektromagnet.
Oleh karena itu, pada sistem indirect connection digunakan sebuah Gateway dan sering digunakan sebagai solusi untuk direct connection. Gateway digunakan untuk membagi jaringan akses PLC dengan jaringan PLC di dalam rumah. Gateway juga mengkonversikan atau mengubah sinyal yang ditransmisikan antara frekuensi yang digunakan wilayah akses rumah. Biasanya diletakkan dekat dengan meteran listrik. Fungsi tambahan lainnya yaitu memastikan pembagian akses dalam sebuah pada logical network. Sehingga Modem PLC yang ada pada area ruang lingkup sebuah atau rumah dapat saling berkomunikasi tanpa khawatir informasi akan keluar ke area akses. Pada kasus ini, sebuah Gateway PLC berfungsi sebagai local Base station yang mengontrol komunikasi antara Modem PLC internal dan juga antar alat internal dan sebuah akses network. Umumnya sebuah Gateway dapat diletakkan dimanapun di dalam jaringan akses PLC untuk menyediakan sinyal regenerasi (fungsi sebagai Repeater) dan juga pembagi jaringan pada level logical. Dengan cara ini, sebuah PLC dapat dibagi menjadi beberapa subnetwork yang menggunakan media transmisi fisik yang sama
koneksi pengguna tanpa melalui gateway.jpg
Pada gambar dapat dilihat, kedua Gateway dioperasikan sebagai Repeater yang mengkonversikan sinyal transmisi antar frekuensi f1 dan f2(atau f2 dan f3), sama baik dengan f2 dan f3(atau f2 dan f3). Komunikasi antar anggota dari subnetwork dan Base station sangat mungkin jika melalui Gateway yang bertanggung jawab. Namun, jaringan tersebut dapat diatur sehingga Base Station tersebut langsung mengontrol sejumlah pengguna (subnetwork I). Gateway tersebut dihubungkan ke jaringan dengan cara yang sama seperti Repeater. Kesimpulannya, jumlah yang meningkat dari Gateway dalam sebuah jaringan PLC mengurangi kapasitas dan mengakibatkan biaya yang tinggi. Namun, saat Repeater hanya menyediakan sinyal sederhana yang diteruskan, Gateway dapat menyediakan layanan pembagian secara pintar pada sumber jaringan yang ada, dan memastikan jaringan yang lebih efisien
Tekonologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP. Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi :Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyajikan informasi.
Rabu, 05 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Sistem pada operator jaringan televisi kabel, yang pada awalnya hanya digunakan untuk mengirim siaran hiburan dan berita saja, pada per...
-
PENGERTIAN LEASED LINE Leased Line adalah Saluran telepon atau kabel fiber optik yang disewa untuk penggunaan selama 24 jam sehari untuk ...
-
Skema Wifi : 1. 2. Alat yang dibutuhkan untuk membuat Wifi : 1. Access Point Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di ja...
-
Untuk mengikuti Ujian Praktik TIK, silahkan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Isi daftar hadir Ujian Praktik yang ada di formul...
-
PENGERTIAN SEARCH ENGINE Search engine adalah sistem database yang dir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar